Mengetahui Karakteristik Ayam Pejantan dan Cara Pemeliharaannya Bagi Pemula

Usaha ternak ayam pejantan ini dikenal memiliki prospek yang cukup tinggi dan menjanjikan. Pemeliharaan ayam ini tidak terlalu sulit, karena ayam dapat tumbuh dengan cepat dan menghasilkan daging berkualitas baik. Selain itu, ayam ini memiliki daya tahan tubuh yang baik terhadap kondisi lingkungan sekitar.

Harga ayam ini juga lebih mahal dibandingkan dengan jenis pedaging lainnya. Jenis pejantan ini mempunyai tekstur daging yang lebih empuk serta lezat bila dijadikan bahan masakan. Oleh karena itu, ayam jenis ini cukup populer dan banyak diminati masyarakat untuk memenuhi kebutuhan akan daging.

Berikut ini beberapa informasi mengenai ayam afkir dan cara pemeliharaannya yang perlu diketahui bagi pemula.

Tentang Ayam Pejantan

Ayam pejantan merupakan limbah sortiran atau afkir dari hasil produksi jenis petelur. Ayam petelur ini awalnya ditetaskan kemudian menjadi DOC atau Day Old Chicken. DOC ini adalah ayam yang baru menetas dan berumur 1 hari lalu disortir untuk menjadi jenis pedaging atau pejantan, serta petelur. Dulunya ayam ini tidak dibudidayakan, sekarang jenis pejantan ini mulai banyak dipelihara untuk dijual dan diambil dagingnya.

Karakteristik dari ayam ini yaitu memiliki postur tubuh yang kurus dengan tekstur daging yang berisi, padat, rendah lemah, serta legit. Sebagai pengganti ayam kampung, afkir ini cukup populer pada tahun 1980 sampai tahun 1990. Proses budidaya dari jenis ini tidak membutuhkan waktu lama jika dibandingkan ayam kampung. Ayam afkir ini memiliki bobot 0,6 sampai 0,7 Kg dalam waktu sekitar 7 hingga 8 minggu saja.

Langkah-Langkah Pemeliharaan Ayam Pejantan

Pemeliharaan ayam pejantan memang tidak terlalu sulit jika dilakukan sesuai dengan prosedur yang benar. Ayam dapat tumbuh dengan cepat dan sehat, serta berkualitas. Berikut ini beberapa tahapan untuk memelihara jenis pejantan yang harus diperhatikan.

1. Persiapan Kandang

Bagi peternak ayam pejantan, mempersiapkan kandang sangat penting untuk dilakukan. Kandang ayam ini biasanya memiliki ukuran sekitar 9 x 12 meter persegi yang dapat menampung kurang lebih 1.500 ekor. Kondisi kandang harus selalu bersih, supaya ayam merasa nyaman dan tidak terserang penyakit.

Lakukan pembersihan selama 2 hari atau 1 minggu sekali, namun ada baiknya jika dibersihkan setiap hari. Disinfektan juga harus diberikan agar kandang terhindar dari kuman atau penyakit, serta menjaganya tetap bersih.

2. Brooding

Brooding merupakan masa yang paling menentukan dalam proses pembesaran ayam dengan jenis pejantan. Keberhasilan dalam periode ini dapat mempengaruhi sistem imun (kekebalan), mortalitas, pertumbuhan serta bobot tubuh ayam yang optimal dan baik. Proses brooding ini perlu dilakukan dalam kondisi yang nyaman, seperti dipengaruhi oleh suhu, kepadatan, sirkulasi udara, cahaya, kondisi bantalan sangkar, dan pemberian pakan yang tepat.

3. Pemberian Pakan

Tidak jauh berbeda dengan ayam broiler, pakan yang diberikan untuk jenis pejantan ini yaitu voer atau konsentrat. Pada umumnya pakan akan diberikan sebanyak 2 sampai 3 kali sehari. Supaya ayam dapat tumbuh dengan baik, usahakan untuk memberi pakan yang bernutrisi. Minuman pun harus diberikan agar ayam tidak mudah dehidrasi.

4. Tirai Kandang

Terdapat dua macam tirai sangkar, yaitu tirai bagian luar dan dalam. Pada tirai luar fungsinya untuk mengatur sirkulasi udara dan memberikan oksigen yang cukup untuk ayam. Sedangkan, tirai dalam ini digunakan untuk periode brooding saja, agar suhu lebih stabil.

5. Penanganan Litter

Pada umumnya bahan untuk penanganan litter ini yaitu jerami atau sekam padi, serutan kayu, dan serbuk gergaji. Setelah selesai proses brooding, litter ini memiliki fungsi untuk menyerap air dari minuman maupun feses ayam. Litter juga berperan untuk mengurangi kadar gas berbahaya dan menjaga kelembaban kandang.

Itulah ulasan selengkapnya mengenai ayam pejantan dan langkah-langkah pemeliharaannya. Cara pemeliharaan ayam ini cukup mudah sehingga dapat menjadi usaha yang menguntungkan. Peternak juga harus memperhatikan kondisi ternak dan pakan supaya kebersihan dan kesehatan ayam tetap terjaga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *