Perbedaan Ayam Kampung Dan Ayam Broiler Secara Fisik dan Harga

Ayam kampung ataupun ayam broiler memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Perbedaan ayam kampung dan ayam broiler juga sangat terlihat jelas, baik secara fisik maupun faktor lain yang mempengaruhinya. Adanya perbedaan antar keduanya ini dipengaruhi oleh banyak faktor seperti tempat tinggal, makanan, cara budidaya dan sebagainya.

1. Warna Daging

Beralih ke warna daging antar kedua daging ini, dimana ayam kampung memiliki warna daging yang lebih gelap dibandingkan ayam broiler. Perbedaan warna daging ini dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi oleh kedua ayam, usia dan cara budidaya. Makanan yang diberikan pada ayam kampung sebagian besar masih alami dan tidak banyak campuran.

Ini sangat berbeda dengan makanan yang diberikan pada ayam broiler yang memiliki berbagai campuran agar membuatnya cepat besar. Kondisi seperti ini tentu tidak membuat heran jika warna daging pada ayam broiler cenderung merah cerah. Pemberian waktu makan antar keduanya juga berbeda, begitu juga dengan porsinya.

2. Kulit

Perbedaan ayam kampung dan ayam broiler selanjutnya berada di kulit yang dimiliki antar keduanya. Umumnya ayam kampung memiliki kulit yang lebih kenyal dan tidak mudah robek ketika dimasak ataupun setelah digoreng. Ini disebabkan karena ayam kampung memiliki lemak yang lebih rendah dibandingkan dengan ayam broiler dan makanannya masih alami.

Berbeda dengan ayam broiler yang memiliki kulit lebih licin ketika disentuh dan mudah robek ketika diolah. Kondisi ini disebabkan ada banyaknya lemak yang terkandung di dalam kulit ayam broiler. Lemak tersebut tentunya berasal dari makanan ataupun minuman yang dikonsumsinya.

3. Tekstur

Dari segi tekstur dagingnya, ayam kampung memiliki tekstur yang alot, padat dan keras. Perbedaan ini muncul karena perbedaan waktu berkembang biak dan makanannya. Kondisi ini tentu tidak mengherankan jika seseorang yang memasak ayam kampung membutuhkan waktu yang lebih lama agar matang dengan sempurna.

Pada ayam broiler sendiri memiliki tekstur yang lebih empuk dan mudah diolah dibandingkan ayam kampung. Proses memasaknya tergolong sangat singkat dan sangat cocok digunakan sebagai bisnis makanan cepat saji dan sebagainya. Namun memasak ayam broiler ini perlu diperhatikan durasi dan nyala apinya, karena jika terlalu lama justru akan merusak teksturnya.

4. Bentuk atau Ukuran

Secara sekilas, ayam kampung memiliki bentuk tubuh yang gagah, namun tidak gemuk dan justru terlihat lebih kecil. Bahkan tidak jarang ada ayam kampung yang tulangnya terlihat menonjol keluar karena terlalu kecil.

Meskipun terlihat kecil, namun bobot ayam kampung juga tidak jauh berbeda dengan ayam broiler karena memiliki daging yang padat. Ayam broiler sendiri memiliki bentuk tubuh yang terlihat gemuk dan besar sekalipun memiliki bulu yang tebal.

5. Harga

Dari segi harga, sudah terlihat jelas bahwa ayam kampung memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan ayam broiler. Perbandingan harga antar keduanya ini dipengaruhi oleh faktor makanan yang diberikan hingga perawatannya yang berbeda. Proses pertumbuhan yang dialami keduanya juga menjadi faktor lain dari harga tersebut.

Ayam kampung sendiri membutuhkan waktu sekitar 6 bulan untuk bisa dijual di pasaran. Sedangkan untuk ayam broiler sendiri hanya membutuhkan waktu sekitar 1 bulan dan sudah bisa dijual di pasaran dengan harga terjangkau. Semakin lama usia ayam kampung, biasanya harganya juga akan semakin mahal.

Selain perbedaan ayam kampung dan ayam broiler di atas, masih ada perbedaan lain yang dapat terlihat antar keduanya. Mulai dari cara berkembang biak, suplai makanan yang diberikan, kandang dan sebagainya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *